Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2008

Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

Gambar
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke bayi (PMTCT) Setelah melihat postingan Mas Dimas dan Pak Budiman di milis tentang HIV saya jadi tergerak ikut berbagi informasi tentang HIV. Sering ada kesan bahwa sebagian besar anak yang dilahirkan oleh ibu yang HIV-positif akan terinfeksi. Padahal bayi yang lahir dari ibu dengan HIV positif hanya 30-40% bayi yang terinfeksi HIV. Risiko penularan HIV dari ibu-ke-bayi akan lebih tinggi bila: viral load perempuan di atas 1000; ada infeksi plasenta – tampaknya malaria dapat mempengaruhi ini; perempuan terinfeksi suatu IMS; dan bila gizi perempuan kurang. Untuk mencegah penularan pada bayi, yang paling penting adalah mencegah penularan pada ibunya dulu. Harus ditekankan bahwa hanya si bayi hanya dapat tertular oleh ibunya. Jadi bila ibunya HIV-ngatif, maka bayi juga tidak terinfeksi HIV. Status HIV ayah TIDAK mempengaruhi status HIV bayi. Mengapa? Kita sering salah ngomong bahwa salah satu cairan tubuh manusia yang meng

Kontrasepsi Darurat?! Apaan tuh?!

Bagi wanita yang sudah menikah, memakai alat kontrasepsi bukanlah sesuatu yang asing. Namun, seringkali kita lupa minum pil atau lupa melakukan kunjungan ulang untuk suntikan berikutnya. Apalagi yang memiliki suami dengan profesi pelaut yang nota bene jarang pulang, Sehingga tidak sedikit istri-istri yang memakai alat kontrasepsi pada saat2 tertentu saja (saat suami pulang) sehingga selalu ada kemungkinan kebablasan melakukan senggama tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Bagi yang ingin mendapatkan seorang anak, tentu tidak bermasalah. Tetapi bagaimana bagi yang ingin menunda kehamilan? Adakah jawabannya?! Kontrasepsi darurat adalah jawabannya. Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan bila digunakan segera setelah hubungan seksual tanpa pengaman, namun tidak boleh dipakai sebagai metode KB rutin atau terus menerus. Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki karena terjadi kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi, lupa/tidak memakai kontrasepsi, maupun

Akhirnya berlabuh di Dapur 7 Samudra

Numpang curhat ya..... Berawal dari perkenalan dengan salah satu kaum adam. Waduh pusing....soalnya diajak serius, tapi.... (hm...profesinya sempat membuatku khawatir) Setiap curhat ke temen2, tanggapan mereka juga sama. Kekhawatiran, ketakutan, buruk sangka terhadap profesi "dia" Bingung.... karena saya juga butuh dukungan dari orang2 sekitar. Orang yang tadinya saya harapkan mendukung, malah membuat saya bimbang. Sampai akhirnya ku cari...dan terus mencari... Alhamdulilah, ketemu milis pelaut....(ternyata anggotanya bukan KHUSUS pelaut aja) terus....daftar deh jadi anggotanya. alasan utama waktu itu karena: 1 Mencari penguatan atas keputusan yang diambil 2 Untuk mengetahui lebih dekat kehidupan calonku 3 Mencari info dan tips dari para senior keluarga pelaut 4 Memperluas cakrawala ttg pelaut 5 Membangun networking (siapa tahu ada yang berminat ikut bisnis yg sama, he.....) 6 Menjalin silaturahmi Dan, finally.... diundang deh ke blog ini berlabuh di Dapur 7 Samudra Makasih y

ISI ABSEN YUUUKK

Aku bantu ngeramein ya pak!!! Saya juga dulu nikah modal seadanya, bukan karena suami pelit dan ga punya duit tapi karena suami ambil ANT III. Untungnya sebelum nikah, sya adalah wanita karir yang mandiri, alias jauh dari orang tua... dan akhirnya, sampai sekarang...mulai dari ktp, stnk, akte lahir anak, ngrus sertifikat rumah..sayalah yg menggarapnya sendiri...ppffiiuuuhhh what a life... dan biduk rumah tangga juga ga mulus2 amat kaya jalan tol...kadang mesra, kadang rame kaya tom n jerry...tapi apapun yang terjadi, aku bertekad dalam hatiku, kamu adalah suamiku, aku tak akan meninggalkanmu..dan semoga aku akan tetap selalu diberi kekuatan oleh Tuhan, dalam mendampingi suami dan mengasuh anak2ku.. aku berharap anak2 tidak menjadi pelaut, kasihan istrinya (2 cowok, 1 cewek), dan semoga anak gadisku tdk dapat suami pelaut juga... ayo, ibu...ibu...kita ramekan forum ini -----SALAM ISTRI PELAUT---

Wonder Woman

Istri Pelaut memang selayaknya mendapat julukan Wonder Woman. Kenapa tidak ? Jika suami sedang bertugas, biasanya sekitar 4 sampai 9 bulan. Atau mungkin lebih (karena disuruh memperpanjang kontrak................ maklum lagi bikin rumah, gentengnya belum dipasang). Mereka harus menjadi ayah bagi anak anaknya. Mengerjakan segala pekerjaan yang selayaknya dikerjakan kaum lelaki, termasuk betulin genteng bocor, ngurus perpanjangan STNK, nganter Mertua (beruntunglah yang Mertuanya penuh pengetian.............. soalnya delegasi dibagi tiga). Jadi pada kesempatan ini, saya ingin berterima kasih kepada Istri saya yang telah menemani dalam suka dan duka. Dari rumah kontrakan sampai apartemen Rusunasaid(ini bukan salah ketik lho.......... emang bener kan Rumah susun = apartemen juga). Dari melahirkan anak pertama (yang kembar) sampai yang ke dua (eh ketiga nomernya ya). Dari cucu pertama sampai cucu ketiga (Eh anaknya lelaki koq cepet bener punya cucu apa emang kaya mie instant?) Sekali lagi t

The First Step

Langkah pertama biasanya selalu susah. Tetapi ya gimana kita juga sih. Mau dibuat susah ya susah, mau dibuat mudah ya mudah. Bagaimana niatnya. Blog ini saya persembahkan bagi semua kaum Wanita yang mencintai Laut dan semua bidang kegiatan dan/atau kehidupan yang terkait dengannya. Dapur biasanya menjadi ruang kegiatan sehari hari dirumah kita. Dapur 7 Samudra diharapkan menjadi tempat berkumpulnya para wanita wanita yang mempunyai visi dan misi yang sama.