Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Janji Sang Pelaut

Gambar
Janji Sang Pelaut By  az-zahra Namanya Mbah Freddy, lengkapnya kami tidak tahu, bahkan nama pendeknya kami singkat lagi menjadi Mbah Fred. Sudah 6 tahun ini menghuni Panti Wredha tempat kami Praktek. Usianya 73 tahun tapi masih tampak sehat, tak heran karena dulu dia bekerja sebagai pelaut, wajahnya juga masih menyisakan sisa ketampanan masa muda. Setiap pagi kami selalu melihat pemandangan yang sama, Mbah Fred selalu rajin tanpa absen mengunjungi mbah Murni di wisma Flamboyan. Seperti penghuni wisma Flamboyan lain yang rata-rata mengalami ketergantungan. Mbah Murni telah lama mengalami lumpuh dan sekitar 4 tahun lalu buta karena katarak.  Dan mbah Freddy selalu rutin memandikan, menyiapkan baju, sampai menyuapi Mbah Murni, dilakukan tiap hari, tanpa jeda, tak pernah seharipun mangkir. Kata Perawat disana itu sudah dia lakukan sejak pertama kali datang ke Panti. Bisik-bisik mengatakan 2 orang yang telah lanjut usia itu sedang jatuh cinta. Ah…..tau apa mereka tentang jatu

PELAUT DAN KEKASIHNYA YANG PULANG

PELAUT DAN KEKASIHNYA YANG PULANG /senja/ Ada yang pulang, menjinjing jala dipundaknya, membawa cinta dan kerinduan yang masih sama. Menuju matahari terbenam, selepas camar-camar menjadi beberapa titik di udara. Itu, Mereka yang berangkulan, dan pulang kesarang. Kehangatan sekaligus Kecemburuan, yang tidak ingin disaksikannya setiap senja tiba. Dia yang tak jemu-jemu, pergi dan kembali untukmu. Dengan cinta yang tidak pernah terbagi, ah barangkali rindu memang sudah usang. Atau pelukannmu kah itu, yang tidak lagi sehangat dulu? /gitar tua/ Sehabis Senja, kulihat dia memetikkan gitar tua. Dibalik senar-senarnya ada stiker kecil, ada kata saya, gambar hati juga namamu. dilantunkannya irama kerinduan yang sangat dalam. Sambil sesekali menyeruput teh buatannya sendiri. Tiap kali irama gitar melemah, tiap kali itu pula ia menarik nafas yang sangat panjang. Seperti, penyair yang kelelahan menyudahi ingatan yang jauh, sejauh dekapanmu kini. /ingatan/ Ah,,, itu terlalu melelahkannya. M

Kekasihku Pelaut

Gambar
Kekasihku Pelaut Submitted by  hideung  on Sun, 2011-07-03 07:34 "Sekitar tahun 2005 aku jadi sahabatnya. Ia kakak kelasku waktu masa SMP, kita dekat karena sering kumpul bareng saat jam pulang sekolah. Awal aku suka menulis,puisi,hiking,berbaur dengan alam,semua dari dia. Ternyata disinilah hobiku, ada yg bilang jika ingin menemukan jati diri yang sesuangguhnya pergilah ke gunung. Karena penasaran, pergilah aku serta teman-teman. bukan untuk cari wangsit tapi untuk mengenal tentang alam serta belajar lebih menghargai hidup. Banyak ilmu yg bisa kita dapat, salah satunya untuk selalu bersyukur. Setelah kelulusan ia masuk akademi maritim angkatan laut . Cita-citanya begitu mulia . ingin bisa membahagiakan keluarga,menyekolahkan kedua adiknya,menabung untuk masa depan. Ia kuliah sambil kerja. meski harus jauh dari keluarga, ia rela. belum lagi perjuangannya selama di laut. Meski jarang bertemu kita tetap menjalin silaturami. suka kumpul bareng, hiking bareng. Deng

Monyet dan Lumba-Lumba

Monyet dan Lumba-Lumba FIKSI | 24 April 2011 | 15:0993 20 Pada suatu hari, ada sekelompok pelaut yang akan pergi melaut dengan sebuah perahu layar kayu. Salah seorang pelaut itu membawa seekor monyet yang sangat lucu. Monyet itu bernama Mongki. Mongki sangat pandai dan senang menghibur para pelaut dengan tingkahnya yang kocak. Kadang dia bermain di atas buritan kapal. Kadang dia berayun-ayun pada tiang layar. Tak jarang juga dia mengganggu pelaut yang sedang menyiapkan makan untuk teman-temannya. Semua pelaut sangat suka padanya. Ketika kapal mulai melaju meninggalkan dermaga, Mongki asyik berayun-ayun di buritan kapal. Sesekali dia berdiri sambil memandang kearah laut, seperti layaknya kapten kapal. Para pelaut yang sibuk menaikkan layar dan mengemudikan kapal, tersenyum melihat tingkah Mongki yang lucu itu. Kapal pun melaju dengan cepat menuju ke laut lepas. Angin yang menerpa sangat kencang. Ombak-ombak besar seakan menahan laju kapal yang dikemudikan dengan sangat handal oleh

Pelaut bertutur 1.6

Pelaut bertutur 1.6 Tentang aku'n FB Selasa, 29/05/2012 - 00:41 — One rora Sastra Lama | Pelaut bertutur 1.6 Ini tentang aku one rora Yg muncul profil dgn separuh aura Tapi aku bukan teroris/narapidana Aku hanya penjelajah yg melalang buana Dari papua barat sampai aceh utara Dari selatan jawa sampai tanah melayu di ujung utara Semua ku jajal tanpa kentara saudara Bukan di darat/udara tp di laut aku yg meraja Ini tentang aku one rora Bukan sombong atau menunjuk dada

Sebuah Kemenangan

Sebuah Kemenangan Sabtu, 14/07/2012 - 06:40 — Lukman Adede Prosa | Kemenangan Sifulan Bin Fulan 104 Kasih..... Dengarkanlah puisiku ini kan kuceritakan padamu. kisah seorang pelaut yang selama hidup digunjingkan orang. Dicemoh oleh mereka yang tidak mengerti kehidupan kami para pelaut. Kasih….. Pelaut sesungguhnya juga terhormat. Dia juga kenal siang dan malam dalam melaksanakan tugasnya. Pelaut melakukan pekerjaan yang suci dan mulia. Kasi….. Renungan adalah sebuah rangkaian cermin kenyataan pelaut. Tak pernah merintih menangis mengecuh. Dia bangga bisa menelusuri pulau bahkan dunia. Kasih….. Bila pelaut merintih menangis mengeluh. Ombak akan tertawa. Bila dia tidak merintih menangis mengeluh. Ombak akan bersahabat. Sebab tekad dan keraguan. Bermain dengan ombak adalah kerja agung dan mulia. Jiwa sudah menyatu tekat membaja untuk semuanya