Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2012

Monyet dan Lumba-Lumba

Monyet dan Lumba-Lumba FIKSI | 24 April 2011 | 15:0993 20 Pada suatu hari, ada sekelompok pelaut yang akan pergi melaut dengan sebuah perahu layar kayu. Salah seorang pelaut itu membawa seekor monyet yang sangat lucu. Monyet itu bernama Mongki. Mongki sangat pandai dan senang menghibur para pelaut dengan tingkahnya yang kocak. Kadang dia bermain di atas buritan kapal. Kadang dia berayun-ayun pada tiang layar. Tak jarang juga dia mengganggu pelaut yang sedang menyiapkan makan untuk teman-temannya. Semua pelaut sangat suka padanya. Ketika kapal mulai melaju meninggalkan dermaga, Mongki asyik berayun-ayun di buritan kapal. Sesekali dia berdiri sambil memandang kearah laut, seperti layaknya kapten kapal. Para pelaut yang sibuk menaikkan layar dan mengemudikan kapal, tersenyum melihat tingkah Mongki yang lucu itu. Kapal pun melaju dengan cepat menuju ke laut lepas. Angin yang menerpa sangat kencang. Ombak-ombak besar seakan menahan laju kapal yang dikemudikan dengan sangat handal oleh

Pelaut bertutur 1.6

Pelaut bertutur 1.6 Tentang aku'n FB Selasa, 29/05/2012 - 00:41 — One rora Sastra Lama | Pelaut bertutur 1.6 Ini tentang aku one rora Yg muncul profil dgn separuh aura Tapi aku bukan teroris/narapidana Aku hanya penjelajah yg melalang buana Dari papua barat sampai aceh utara Dari selatan jawa sampai tanah melayu di ujung utara Semua ku jajal tanpa kentara saudara Bukan di darat/udara tp di laut aku yg meraja Ini tentang aku one rora Bukan sombong atau menunjuk dada

Sebuah Kemenangan

Sebuah Kemenangan Sabtu, 14/07/2012 - 06:40 — Lukman Adede Prosa | Kemenangan Sifulan Bin Fulan 104 Kasih..... Dengarkanlah puisiku ini kan kuceritakan padamu. kisah seorang pelaut yang selama hidup digunjingkan orang. Dicemoh oleh mereka yang tidak mengerti kehidupan kami para pelaut. Kasih….. Pelaut sesungguhnya juga terhormat. Dia juga kenal siang dan malam dalam melaksanakan tugasnya. Pelaut melakukan pekerjaan yang suci dan mulia. Kasi….. Renungan adalah sebuah rangkaian cermin kenyataan pelaut. Tak pernah merintih menangis mengecuh. Dia bangga bisa menelusuri pulau bahkan dunia. Kasih….. Bila pelaut merintih menangis mengeluh. Ombak akan tertawa. Bila dia tidak merintih menangis mengeluh. Ombak akan bersahabat. Sebab tekad dan keraguan. Bermain dengan ombak adalah kerja agung dan mulia. Jiwa sudah menyatu tekat membaja untuk semuanya