Kekasihku Pelaut
Kekasihku Pelaut
Ternyata disinilah hobiku, ada yg bilang jika ingin menemukan jati diri yang sesuangguhnya pergilah ke gunung. Karena penasaran, pergilah aku serta teman-teman. bukan untuk cari wangsit tapi untuk mengenal tentang alam serta belajar lebih menghargai hidup. Banyak ilmu yg bisa kita dapat, salah satunya untuk selalu bersyukur.
Setelah kelulusan ia masuk akademi maritim angkatan laut . Cita-citanya begitu mulia . ingin bisa membahagiakan keluarga,menyekolahkan kedua adiknya,menabung untuk masa depan. Ia kuliah sambil kerja. meski harus jauh dari keluarga, ia rela. belum lagi perjuangannya selama di laut.
Meski jarang bertemu kita tetap menjalin silaturami. suka kumpul bareng, hiking bareng.
Dengan berjalannya waktu ternyata dia memiliki rasa suka sejak masa sekolah. Karena aku orangnya cuek, tak pernah pedulikan rasa itu.
sudah beberapakali aku tolak, ia tetap saja menunggu hingga lima tahun berlalu.. mulai dari mengirimkan puisi,kado,bunga dan perhatian-perhatian kecil lainnya. dia tetap yakin pada cintanya, selalu ikuti kata hati.
Waktu terus berjalan… hingga akhirnya hatiku bisa di taklukan juga.
Aku mulai jatuh cinta… Dia sangat menyayangiku,menerima kelebihan dan kekuranganku apa adanya, indahnya di cintai..
orangnya sederhana,baik,bertanggung jawab. Bukan hanya sayang padaku,tapi juga pada keluargaku. Sahabat jadi cinta. bisa di bilang seperti itu.
Sebelum menjalin hubungan dengannya, aku tau bahwa menjadi kekasih seorang pelaut tidak lah mudah. Harus rela di tinggal tugas hingga berbulan-bulan. Banyak juga orang bilang bahwa pelaut itu sering main perempuan, pokoknya negatif aja. Aku tidak pedulikan omongan oranglain. karena tidak semuanya seorang pelaut itu buruk.
Karena sudah lama mengenal dia serta keluarganya, Aku terima tanpa ragu. yang penting saling percaya dan setia. Alhamduillah aku di pertemukan dengan pelaut baik hati dan tetap di jalan Allah.
Hari-hari saat pertamakali ditinggal tugas? hem... benar-benar tidak enak. Menunggu seminggu rasa sebulan,sebulan rasa setahun dan seterusnya. Rasanya lama sekali. Setiap rindu aku hanya bisa menangis. Dalam sujudku tak pernah lupa berdoa agar selalu dalam lindungan Allah. dan bisa berkumpul kembali bersama orang-orang yang di cintainya. Amin.
Melalui surat elektronik cara aku berkomunikasi. Itupun tidak setiap hari ia membalas. karena tidak mudah membalas e-mail di tengah ganasnya ombak. sedikit kabar dari nya begitu penting bagiku. sinyal memang jarang di dapat,bahkan jika sudah ditengah laut sama sekali tidak ada.itu bisa berminggu-minggu. sekalipun ada sinyal hanya beberapa menit saja setelah itu hilang.
Rasanya ingin bisa leluasa cerita tanpa hambatan. Tapi ini sudah konsekuensi menjadi kekasih seorang pelaut.
Setiap ia pulang aku bahagia sekali. setelah sekian bulan di tinggal tugas, rasanya seperti jatuh cinta lagi. bisa merasakan jatuh cinta beberapa kali pada orang yang sama itu anugerah bagiku. insyaallah semakin hari semakin tumbuh cinta ini Amin.
Selama tiga minggu di darat ia harus membagi waktu antara untuk aku serta keluarganya. waktu kita bisa bersama hanya sebentar jadi harus digunakan dengan sebaik mungkin. Tiga minggu begitu cepat berlalu. Andai saja ada penjual waktu aku akan memborongnya.
Ya tuhan.. ternyata begini rasanya ditinggal oleh orang yang kita cintai, hubungan jarak jauh tanpa sinyal. Demi masa depan yang cerah aku harus sabar. Ikhlas menjalani ini semua.
Aku gunakan waktu dengan banyak kegiatan maka menunggu lama tak terasa berat. Insyaallah dia jodoh terbaik yang Allah berikan untukku hingga menjadi suamiku kelak. Amin
Setia jauh lebih indah dari kata cinta itu sendiri.
Bersyukurlah bisa bertemu orang yang kalian cintai dan selalu bisa bersamanya. Jagalah dengan baik, baru merasa kehilangan saat ia telah pergi.
Cinta itu Anugerah.
Marilah kita tersenyum untuk cinta, meyakinkan kita semua bahwa cinta akan selalu membuat hati kita bahagia."
Komentar