Postingan

Animal jam

Animal jam One there was a town of the animals that was called jamma  it was a peaceful Land until the land that we loved was ruined nobody knows where the phantoms Came from but then the alphas appear a group of extrodinary animals and save Our land. In jamma  there was two jammers  they both are different from the rest they Are from somewere else they both are member of the jamma club The first one was named scooter berry scout a seal born with powers or the sea Her dad was harper the alpha seal . the second one was duchess she was born with powers af the shadows her dad was grelly they both were  best friends. One day duchess dad was gone missing so we need to find him . we were going To the volcano we see uncle graham he said the key to open the door is the shape From grelly diary . uncle graham see a phantom crystal and gave it to us We saw a pipe so we put the crystal in there and then goup was coming everywere  when I steep  in to the goup I turn into

Doncing si anak nakal

Doncing si anak nakal Halo,perkenalkan namaku Kela aku senang karena kemarin baru saja ada tetangga baru di depan rumahku mungkin aku bisa terus bermain bersamanya dan temanku Sera .Pada suatu hari aku dan Sera berkenalan dengannya .tetangga baru itu bernama Doncing.dan aku dan Sera bermain bersama Doncing.Aku dan sera senang bermain bersama doncing.aku dan teman-temanku kemudian bermain di halaman depan rumahku.sampai pegal,bermainnya tambah seru karena ada Doncing. Tetapi setelah beberapa hari bermain sama Doncing aku kesal karena ternyata Doncing sangat nakal.aku dilemparkan kulit pisang sampai aku terjatuh.dan aku sangat kesal dengan Doncing.dan Sera di dipukul kepalanya,di cubit tangannya dengan kuku tajamnya dan di tendang perutnya.kasihaNn Sera dia menangis dan mendekatiku.awas saja Doncing lainkali aku akan melapor kepada ibumu dan ayahmu. Akhirnya aku dan Sera langsung melapor ke orangtua Doncing.dan orangtua Doncing langsung marah kepada Doncing.aku dan Sera senan
Kerinduan Seorang pelaut senja di sore hari sendiri di kesepian, menanti bintang tuk menuntun arah , derai ombakkan jadi teman sejati, menyusuri dinginnya malam..... menatap tak nampak daratan jauh dicakrawala sana, hanya lah ikan2 bergeliat indah menyapa di pagi hari, tanpa senyuman seorang kekasih,..... tekat semakin bulat tuk pacu menantang ombak, deburan ombak terdengar gemuruh hilangkan keheningan, berharap dermaga cepat tiba , tuk pijakan kaki didaratan pertiwi... salam seluruh pelaut indonesia,.. Diposkan oleh  Ardhy Styawan   http://ardhypoenya.blogspot.com/2012/05/kerinduan-seorang-pelaut.html

Janji Sang Pelaut

Gambar
Janji Sang Pelaut By  az-zahra Namanya Mbah Freddy, lengkapnya kami tidak tahu, bahkan nama pendeknya kami singkat lagi menjadi Mbah Fred. Sudah 6 tahun ini menghuni Panti Wredha tempat kami Praktek. Usianya 73 tahun tapi masih tampak sehat, tak heran karena dulu dia bekerja sebagai pelaut, wajahnya juga masih menyisakan sisa ketampanan masa muda. Setiap pagi kami selalu melihat pemandangan yang sama, Mbah Fred selalu rajin tanpa absen mengunjungi mbah Murni di wisma Flamboyan. Seperti penghuni wisma Flamboyan lain yang rata-rata mengalami ketergantungan. Mbah Murni telah lama mengalami lumpuh dan sekitar 4 tahun lalu buta karena katarak.  Dan mbah Freddy selalu rutin memandikan, menyiapkan baju, sampai menyuapi Mbah Murni, dilakukan tiap hari, tanpa jeda, tak pernah seharipun mangkir. Kata Perawat disana itu sudah dia lakukan sejak pertama kali datang ke Panti. Bisik-bisik mengatakan 2 orang yang telah lanjut usia itu sedang jatuh cinta. Ah…..tau apa mereka tentang jatu

PELAUT DAN KEKASIHNYA YANG PULANG

PELAUT DAN KEKASIHNYA YANG PULANG /senja/ Ada yang pulang, menjinjing jala dipundaknya, membawa cinta dan kerinduan yang masih sama. Menuju matahari terbenam, selepas camar-camar menjadi beberapa titik di udara. Itu, Mereka yang berangkulan, dan pulang kesarang. Kehangatan sekaligus Kecemburuan, yang tidak ingin disaksikannya setiap senja tiba. Dia yang tak jemu-jemu, pergi dan kembali untukmu. Dengan cinta yang tidak pernah terbagi, ah barangkali rindu memang sudah usang. Atau pelukannmu kah itu, yang tidak lagi sehangat dulu? /gitar tua/ Sehabis Senja, kulihat dia memetikkan gitar tua. Dibalik senar-senarnya ada stiker kecil, ada kata saya, gambar hati juga namamu. dilantunkannya irama kerinduan yang sangat dalam. Sambil sesekali menyeruput teh buatannya sendiri. Tiap kali irama gitar melemah, tiap kali itu pula ia menarik nafas yang sangat panjang. Seperti, penyair yang kelelahan menyudahi ingatan yang jauh, sejauh dekapanmu kini. /ingatan/ Ah,,, itu terlalu melelahkannya. M

Kekasihku Pelaut

Gambar
Kekasihku Pelaut Submitted by  hideung  on Sun, 2011-07-03 07:34 "Sekitar tahun 2005 aku jadi sahabatnya. Ia kakak kelasku waktu masa SMP, kita dekat karena sering kumpul bareng saat jam pulang sekolah. Awal aku suka menulis,puisi,hiking,berbaur dengan alam,semua dari dia. Ternyata disinilah hobiku, ada yg bilang jika ingin menemukan jati diri yang sesuangguhnya pergilah ke gunung. Karena penasaran, pergilah aku serta teman-teman. bukan untuk cari wangsit tapi untuk mengenal tentang alam serta belajar lebih menghargai hidup. Banyak ilmu yg bisa kita dapat, salah satunya untuk selalu bersyukur. Setelah kelulusan ia masuk akademi maritim angkatan laut . Cita-citanya begitu mulia . ingin bisa membahagiakan keluarga,menyekolahkan kedua adiknya,menabung untuk masa depan. Ia kuliah sambil kerja. meski harus jauh dari keluarga, ia rela. belum lagi perjuangannya selama di laut. Meski jarang bertemu kita tetap menjalin silaturami. suka kumpul bareng, hiking bareng. Deng

Monyet dan Lumba-Lumba

Monyet dan Lumba-Lumba FIKSI | 24 April 2011 | 15:0993 20 Pada suatu hari, ada sekelompok pelaut yang akan pergi melaut dengan sebuah perahu layar kayu. Salah seorang pelaut itu membawa seekor monyet yang sangat lucu. Monyet itu bernama Mongki. Mongki sangat pandai dan senang menghibur para pelaut dengan tingkahnya yang kocak. Kadang dia bermain di atas buritan kapal. Kadang dia berayun-ayun pada tiang layar. Tak jarang juga dia mengganggu pelaut yang sedang menyiapkan makan untuk teman-temannya. Semua pelaut sangat suka padanya. Ketika kapal mulai melaju meninggalkan dermaga, Mongki asyik berayun-ayun di buritan kapal. Sesekali dia berdiri sambil memandang kearah laut, seperti layaknya kapten kapal. Para pelaut yang sibuk menaikkan layar dan mengemudikan kapal, tersenyum melihat tingkah Mongki yang lucu itu. Kapal pun melaju dengan cepat menuju ke laut lepas. Angin yang menerpa sangat kencang. Ombak-ombak besar seakan menahan laju kapal yang dikemudikan dengan sangat handal oleh

Pelaut bertutur 1.6

Pelaut bertutur 1.6 Tentang aku'n FB Selasa, 29/05/2012 - 00:41 — One rora Sastra Lama | Pelaut bertutur 1.6 Ini tentang aku one rora Yg muncul profil dgn separuh aura Tapi aku bukan teroris/narapidana Aku hanya penjelajah yg melalang buana Dari papua barat sampai aceh utara Dari selatan jawa sampai tanah melayu di ujung utara Semua ku jajal tanpa kentara saudara Bukan di darat/udara tp di laut aku yg meraja Ini tentang aku one rora Bukan sombong atau menunjuk dada

Sebuah Kemenangan

Sebuah Kemenangan Sabtu, 14/07/2012 - 06:40 — Lukman Adede Prosa | Kemenangan Sifulan Bin Fulan 104 Kasih..... Dengarkanlah puisiku ini kan kuceritakan padamu. kisah seorang pelaut yang selama hidup digunjingkan orang. Dicemoh oleh mereka yang tidak mengerti kehidupan kami para pelaut. Kasih….. Pelaut sesungguhnya juga terhormat. Dia juga kenal siang dan malam dalam melaksanakan tugasnya. Pelaut melakukan pekerjaan yang suci dan mulia. Kasi….. Renungan adalah sebuah rangkaian cermin kenyataan pelaut. Tak pernah merintih menangis mengecuh. Dia bangga bisa menelusuri pulau bahkan dunia. Kasih….. Bila pelaut merintih menangis mengeluh. Ombak akan tertawa. Bila dia tidak merintih menangis mengeluh. Ombak akan bersahabat. Sebab tekad dan keraguan. Bermain dengan ombak adalah kerja agung dan mulia. Jiwa sudah menyatu tekat membaja untuk semuanya

LAUT

LAUT Kuntowijoyo Siapa menghuni pulau ini kalau bukan pemberani? Rimba menyembunyikan harimau dan ular berbisa. Malam membunuhmu bila sekejap kau pejam mata. Tidak. Di pagi hari kautemukan bahwa engkau di sini. Segar bugar. Kita punya tangan dari batu sungai. Karang laut menyulapmu jadi pemenang. Dan engkau berjalan ke sana. Menerjang ombak yang memukul dadamu. Engkau bunuh naga raksasa. Jangan takut. Sang kerdil yang berdiri di atas buih itu adalah Dewa Ruci. Engkau menatapnya: menatap dirimu. Matanya adalah matamu. Tubuhnya adalah tubuhmu. Sukmanya adalah sukmamu. Laut adalah ruh kita yang baru! Tenggelamkan rahasia ke rahimnya: Bagai kristal kaca, nyaring bunyinya. Sebentar kemudian, sebuah debur gelombang yang jauh menghiburmu. Saksikanlah. Tidak ada batasnya bukan?

DI TEPI LAUT

DI TEPI LAUT Isbedy Stiawan ZS kita pernah bermain layang-layang di sini rambutmu yang tersibak angin adalah benangnya aku ulur kau biar terbang menyilang cakrawala tapi kendali tak sudi kulepaskan. Tak sudi betapa bodohnya aku, benang di tangan putus kulihat kau terbang sendiri tanpa bisa kuraih kembali. Tanpa bisa di tepi laut ini kunanti layang-layangku yang putus kunanti kau hadir kembali menemaniku bercakap-cakap pada karang 1984/1985

ANDAI LAUT KELAM

ANDAI LAUT KELAM Ridwan Amran : Andai laut kelam Mentarikanlah langit Agar jelas hitam pada hitamnya Agar jelas putih bukan birunya Dalam suatu perjalanan yang tak pernah usai Dari kehidupan anak manusia Andai bumi kelam Rembulankanlah langit Menyinari Lord Byron sebiduk cinta dengan kakaknya Bunga-bunga yang jatuh layu dalam bara fitnah Laut-laut dan sungai-sungai beku Mengutuk itu perahu Biar laut kelam dan langit kelam Dan kedengkian merengkahi bumi Dari permusuhan darah dan nanah Mengukir cinta Romeo dan Juliet Yang berpeluk kekal dalam tubuhnya Kini laut tidak bercerita lagi Tentang rindu, tentang cinta dan airmata Dan langit bukanlah semata harapan Karena bumi yang panas semakin panas Merontokkan kesetiaan membakar kejujuran Kecuali dengki fitnah dan kesombongan Membungai pohon-pohon Dan kulik elang merebahkan senja Manusia telah memangsa manusia Andai laut kelam dan langit kelam Dan bumi luruh di telan kelam.

LAUT YANG RAMAI

LAUT YANG RAMAI Ayi Jufridar Laut mendadak ramai deburan ombak terseret angin ke tengah samudera itu sedang di bibir pantai orang saja menari-nari Laut mengundang sehamparan gunung samudera datanglah dari penjuru segala melihat kami menari menjelang akhir sodorkan air ketika tubuh bermandi peluh tapi jangan suguhkan seudati*) sebab ia sudah mati Datang, datanglah dari penjuru segala ramaikan laut kami yang sepi dengan lagumu yang sarat cinta Lhokseumawe, Juni 2005 *) nama tarian terkenal Aceh

ANGIN LAUT

ANGIN LAUT Kuntowijoyo Perahu yang membawamu telah kembali entah ke mana angin laut mendorongnya ke ujung dunia Engkau tidak mengerti juga Duduklah Ombak yang selalu pulang dan pergi. Seperti engkau mereka berdiri di pantai menantikan barangkali seseorang akan datang dan menebak teka-teki itu. sajak sajak 1974 - ISYARAT

MADAH LAUT

MADAH LAUT Beni R Budiman Laut adalah luka tanpa harga yang mengaduh sia-sia ketika kata lupa pada bahasa dan kepala hanya tulang rangka I Telah lama kaucintai laut hingga kapalmu berkayuh jauh pada tumpukan ombak pada angin yang berdengung menyuling badai di suatu palung "Laut hanya seekor laba-laba yang rajin memintal sarang hingga kita tak mampu merayap menuju ujung jaring langkahnya Kita akan terjebak di piuh jalan jauh sebelum sampai tujuan." Pada birunya yang berlapis dan bertumpuk seperti kesedihan kauarahkan hati mengayuh sauh sungguhpun kau akan kesasar menentukan haluan kapal Kau tahu matahari telah berkhianat memeluk hangat tubuh laut dan melumat basah bibir pantai hingga gairahnya berjatuhan seperti hujan bulan Desember Matahari sungguh terlalu angkuh Cahayanya yang menyengat lebih suka menyeduh kopi daripada membakar para keparat yang mengunyah terumbu karang dan berlindung pada kapal dagang Kau rindu laut karena sungai-sungai selalu bertamu dan mencium pipinya y

LAUT SIGLI

LAUT SIGLI LK Ara Semua keluh kukirim kepadamu Semua risau kubenam kelaut mu Rasa kesal dan benci kusampaikan kepadamu Rasa kawatir dan takut kuceritakan padamu O, laut Sigli Semua derita ku tumpahkan kepadamu Semua rindu kunyanyikan untukmu Rasa sunyi dan nyeri kukirim padamu Rasa takluk dan menyerah rubuh kepangkuanmu O, laut Sigli Izinkan aku memanggilmu Ibu Sigli, 21 Juli 1986

LAUT MEMBAWA JASADKU

LAUT MEMBAWA JASADKU Isbedy Stiawan ZS laut membawa jasadku ke malam-malam pekat. ke makam-makam sunyi ditanamkan, menyimpan riuh jam tanah pun basah, melumpurkan langkah yang berhenti pada gerbang-Mu kau pun tersedu. hujan turun mengabarkan ketajaman pisau padaku, dan laut tak henti membawa jasadku ke makam-makam sunyi-Mu untuk ditanamkan! o aku sendiri dalam kematian ini di semesta sempurna ketiadaanku 1987

PERJALANAN PELAUT

PERJALANAN PELAUT Isbedy Stiawan ZS karena laut mengajarkan rahasia badai aku pun setia berlayar. dari pulau asing ke pulau asing aku tebarkan benih pelaut dan lalu meninggalkan ratusan rumah yang memendam kesepian rumah hanya istirah bagi kejenuhan kapal. oh, laut yang terapit oleh pulau-pulau di mana tubuhku sesekali dibaringkan? dari pulau asing ke pulau asing aku pahami rahasia badai, aku tebarkan benih pelaut. sementara pada kedalaman laut kubur mengajarkan rahasia paling akhir 1987

AKU PELAUT RIMBA AIR YANG CONGKAK

AKU PELAUT RIMBA AIR YANG CONGKAK by iwan on November 4, 2009 aku pelaut rimba air yang congkak serasa ada yang bekehendak gelak riuh menyulut gejolak gasak pemukim rimba air serasa ada yang berteriak, Awas langit menjulur-julurkan kakinya diperut bumi ayo lekas berjingkak kayuhlah biduk mesinhidupmu lekas, lekaslah kelak kau disapu gemuruh halimun, jejakan pantatmu dipesisir! akan tetapi Tidak, badai telah biasa menerjang dadaku sekalipun gemuruh melantakan aku tetap kokoh tegak menyergap ombak karna akulah julukan sang pelaut congkak menderu deru biduk ku kayuh meraup sisa asa untuk ditanak bini ku besok petang! email :iwan_luvnina@yahoo.com kunjungi blog saya http://puisikalasenja.blogspot.com

DOA PARA PELAUT YANG TABAH

DOA PARA PELAUT YANG TABAH Sapardi djoko damono Kami berjanji kepada sejarah Untuk pantang menyerah Bukankah telah kami lalui pulau demi pulau, selaksa pulau, Dengan perahu yang semakin mengeras oleh air laut. Selalu bajakan otot-otot lengan kami, ya Tuhan, Yang tetap mengayuh entah sejak kapan; Barangkali akan segera memutih rambut kami ini, Satu demi satu merasa letih, dan tersungkur mati, Tapi berlaksa anak-anak kami akan memegang dayung serta kemudi menggantikan kami kamillah yang telah mengayuh perahu-perahu sriwijaya serta majapahit mengayuh perahu-perahu makassar dan bugis, sebab kami telah bersekutu dengan sejarah untuk menundukkan lautan. Dan laut yang memberontak dalam prahara dan topan Adalah alas an yang paling baik Untuk menguji kesetiaan dan bakti kami padaMu barangkali beberapa orang putus otot-otot lengannya, yang lain pecah tulang-tulangnya,tapi anak-anak kami yang setia segera mengubur mereka di laut, dan melanjutkan perjalanan yang belum selesai ini. Biarlah kami ber

Puisi Pelaut

Puisi Pelaut Tak perlu kau surutkan diriku… Aku tak akan kembali.. Aku akan menantangmu.. Tak perlu kau perlihatkan kekuatanmu.. Aku tahu kamu memang perkasa.. Aku akan mengakuinya.. Tak perlu kau amuk perahuku.. Aku tetap mengarungimu.. Aku akan pasang layarku.. Tak pernah surut.. Akan tetap mendayung.. Akan anak dan istri di ujung lembayung.. Feb 20, '08 3:32 AM for everyone http://bali05.multiply.com/journal/item/10

Lagu Anak pelaut

Lagu Anak pelaut Kunyanyikan pantaiku Berwajah ungu Anak-anaknya dalam sedu. Kunyanyikan pantaiku Berbelas lara Rindu dendam anak-anaknya Mengharapkan kasih entahkan tiba. Kunyanyikan pantaiku Retak seribu Paling derita anak-anak di sini Tiada siapa yang bisa tahu Selain dari yang mengalami. Kudengarkan lautku Berlenggang-lenggok Kudendangkan lautku Tempat berpaut. Kudendangkan lautku Pintu hidup Kudendangkan lautku Pintu maut. J.M Aziz 18 Jun 1967.

Book Review – ‘Admiralty Manual of Seamanship’

Book Review – ‘Admiralty Manual of Seamanship’ (Nov 6 2009) The Nautical Institute (the NI) has published an updated ‘The Admiralty Manual of Seamanship’. This book details new advances in safety equipment, survival procedures and best practice and is another in the series published by the NI on behalf of the Royal Navy. However, the book and CD are aimed at both merchant and naval training schools. ‘Admiralty Manuals’ have become the leading authority on seamanship, navigation, firefighting and survival. The new November 2009 edition was brought up to date by author Vic Vance, a retired Royal Navy Warrant Officer Seaman Specialist. This is the 10th edition in a series stretching back to 1908. The 2009 publication is rooted firmly in the 21st century and caters for modern conditions at sea, the NI said. It has been fully updated. “Seafarers are faced with the changing demands of technology, regulation, commercial pressure, reduced training and reduced sea time,” said NI senior vice p

Tentang Pelaut yang Rindu Pulang

Tentang Pelaut yang Rindu Pulang Jika nanti aku pergi karena musim atau cuaca entah angin apa Akan ku selipkan sedikit kenangan sebagai tanda di ujung utara Pada dermaga dan tebing pantai agar engkau tak susah mencari Kepada karanglah ikan-ikan menanam kepercayaan, itu benih Tentang getar yang berjejeran di pinggulmu apakah itu ombak Kita pernah tergagap-gagap saling mengukur asa, apa kau rasa Pada ketika itu segala menjadi berbunga-bunga seperti adinda Lalu kita terus menghafal kemabukan dalam kenangan diam-diam Sejarah para pelaut adalah sejarah mata angin dari lajur pencarian Dalam tiap-tiap kemabukan mencari perawan juga perempuan karam Kan ku bawa pulang seluruh sisa karang padamu menjadi halaman Dendangkan sisa nada mari mendesah, kita melapang engkau sayang Banda Aceh, 18 Juni 2008 Dino Umahuk: metafora birahi laut www.birahilaut.multiply.com

PEMBERONTAKAN ANAK BUAH KAPAL “ZEVEN PROVINCIEN” TAHUN 1933

PEMBERONTAKAN ANAK BUAH KAPAL “ZEVEN PROVINCIEN” TAHUN 1933 Suyatno Kartodiredjo sumber: majalah prisma Sejarah mencatat pada 4 Februari 1933, awak kapal Zeven Provincien milik Belanda memulai pemberontakan yang getarnya terasa sampai ketingkat tertinggi pimpinan politik negeri Belanda. Pemberontakan itu suatu episode dalam sejarah pergerakan nasional yang panjang, terjadi dalam konteks depresi ekonomi, kebijakan politik pemerintah yang reaksioner, dan agitasi yang semakin radikal oleh kalangan nasionalis masa itu. Dalam tahun-tahun permulaan abad XX terjadi suatu perkembangan ekonomi yang pesat di indonsia. Perkembangan itu disertai dengan perluasan jabatan-jabatan dalam pemerintahan kolonial secara besar-besaran. Dalam kenyataannya perkembangan ekonomi yang pesat tidak untuk kemakmuran bagi penduduk pribumi. Perkembangan politik kolonial tersebut diikuti oleh perkembangan humaniterisme yang kemudian menimbulkan kritik terhadap praktek kolonial yang tidak mempunyai pertanggung jawaban

10 KUALITAS PRIBADI YANG DISUKAI

Ketulusan Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor kancil. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri. Kerendahan Hati Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan.. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder. Kesetiaan Keset