Pre-marriage

Before You Say I Love You Too

You and Your Guy

Tak ubahnya dengan pengajuan visa untuk pergi ke luar negeri, sebaiknya pria yang akan jadi pasangan Anda juga telah lolos pengawasan yang ketat. Baiklah, Anda boleh bersorak gembira begitu si ganteng yang sudah jadi teman kencan Anda selama dua bulan belakangan ini akhirnya menyatakan perasaan cintanya. Tapi hal itu bukan berarti Anda boleh langsung menganggukkan kepala dan bersedia buat menyandang predikat jadi pacarnya. Sebaiknya cari tahu lebih banyak dulu soal si dia sebelum Anda menyematkan gelar Mr.Right di dadanya.

Jika dilihat-lihat, Addo yang berprofesi sebagai akuntan itu memang oke. Tubuhnya tinggi besar dan senyumnya super manis. Belum lagi pria 29 tahun itu juga ramah dan humoris. Sayangnya Gina baru kenal dua minggu, makanya saat Addo mengutarakan isi hatinya, Gina pun bingung bukan main. Addo pasti akan kelihatan membanggakan jika digandeng ke mal, tapi bagaimana dengan urusan pribadinya? Gina sama sekali belum tahu apa-apa, alias gelap!

Dibantu oleh Lifina Dewi M.Psi, psikolog klinis, Cosmo menguraikan tiga poin yang bisa Anda ketahui dari calon pacar. Namun pastikan saat proses penyelidikan berlangsung, Anda tidak melanggar batas privacy si dia. Sebaiknya Anda juga berkonsentrasi pada beberapa poin informasi yang menurut Anda paling urgent. Ingat, tak ada manusia yang sempurna. Sangat mustahil jika Anda mengidamkan sosok pria seperti Boy dalam film Catatan
Si Boy. Jadi kalau bagi Anda urusan kematangan dalam karier jadi prioritas, maka masalah itulah yang sebaiknya paling banyak Anda cari tahu.

Beragam informasi yang menyangkut masalah pribadi calon pasangan juga boleh ditanyakan, apalagi jika Anda mentargetkan diri mendapatkan calon pendamping hidup, dan bukan partner yang sekadar asyik diajak club hopping semata. Jika deretan informasi yang diperlukan sudah ada di tangan, maka Anda bisa bersiap menghadapi kondisi yang tak terduga atau siap mental menerima dan mengantisipasi kekurangan si dia.

Posisi di kantor
Karier adalah hal yang paling sah buat ditanyakan saat awal kencan Anda. Yang penting, jangan bertubi-tubi saja. Awali dengan pertanyaan seputar lokasi kantor, profesi, tanggung jawab, dan lingkup pekerjaannya. Biarpun Anda sudah tak sabar ingin tahu berapa gajinya, tahan dulu keinginan ini. Soalnya, masalah kocek memang sangat sensitif. Untuk mendapat gambaran soal penghasilan, coba saja Anda observasi gaya hidup si dia. Kalau dia kerap mengenakan kemeja dan sepatu Kenzo atau Hugo Boss, bolehlah Anda perkirakan kira-kira di kelas mana dia berada.

Yang perlu diingat, jangan jadikan jabatan tinggi sebagai pedoman menentukan apakah dia si Mr. Right atau bukan. Selain itu, cari tahu juga bagaimana ia bisa mencapai jabatan tersebut dan apa usahanya untuk mempertahankannya. Dari situ Anda juga bisa melihat, apakah si dia tipe pekerja keras, pasif, atau malah ambisius dan terlalu obsesif. Tentunya hal ini bisa Anda jadikan bayangan masa depan, kalau sampai nanti Anda resmi jadi pacar atau malah sampai menikah dengan pria ini.

Riwayat Perjalanan Cintanya
Menurut Lifina, sebenarnya tidak ada kewajiban antar calon pasangan atau pun mereka yang sudah menyandang gelar pasangan buat berterus terang soal masa lalu masing-masing. Apalagi jika keduanya belum merasa belum siap atau nyaman buat membagi masa lalunya. Bagi sebagian orang, masa lalu kurang penting buat dipermasalahkan, kenyataan setelah resmi jadi pasangan dan masa depan hubungan lebih penting daripada hal itu. Tapi Anda masih boleh tetap penasaran soal masa lalunya.

Di satu sisi, masa lalu juga bisa dijadikan referensi kelakuannya di masa sekarang dan juga masa depan, tentunya, biarpun ada kemungkinan perubahan jika ia punya niat untuk berubah. Jadi, kalau ia mengaku pernah meninggalkan pacar pertamanya demi seorang wanita seksi, maka tidak tertutup kemungkinan kalau mungkin suatu hari nanti ia tega mencampakkan Anda karena ia tertarik pada wanita lain. Saat melontarkan aneka pertanyaan seputar masa lalunya, sebaiknya hindari sikap yang interogatif. Jelaskan secara perlahan kalau deretan pertanyaan itu hanyalah sebagian dari upaya Anda untuk lebih memahaminya. Dan sebagai kompensasinya, Anda tidak boleh protes atau menolak saat si dia menanyakan hal yang sama pada Anda.

Hubungan Dengan Keluarga
Memang bukan makan malam bersama keluarganya yang tengah Anda impikan. Sedikit info tentang jumlah saudara kandung atau makanan favorit keluarganya saja mungkin sudah cukup menghibur Anda. Tapi tak jarang si calon pacar terlihat ogah-ogahan saat Anda bertanya tentang keluarganya. Saran Lifina, jangan curiga dulu atas sikap tertutupnya si dia, karena memang pria pada umumnya tidak bisa terbuka seperti kaum wanita dalam urusan menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah pribadi dan mengungkapkan perasaannya. Tak heran saat sedang berkumpul bareng teman-temannya pun kaum pria lebih asik membicarakan soal modifikasi mobil atau klub sepak bola kesayangan, ketimbang curhat masalah hubungannya dengan sang kekasih.

Lalu kapan Anda boleh cari tahu perihal keluarganya? Jawabannya: nanti, saat kedekatan Anda berdua sudah berlangsung selama beberapa bulan atau ketika Anda sudah resmi menyandang predikat kekasihnya. Sebelumnya jangan lupa buat mengutarakan dengan jelas tentang tujuan Anda mengenal keluarganya lebih jauh. Tapi jika si dia mengaku belum siap, sabar saja. Karena tak jarang pria enggan mendekatkan sang pasangan pada keluarganya dengan alasan yang sangat masuk akal, yaitu ia ingin lebih fokus pada hubungannya dengan Anda lebih dulu. Bila hubungan sudah lebih mantap, maka dengan senang hati ia pasti akan menggandeng Anda buat bertemu keluarganya.

Kemudian bagaimana jika saat Anda mulai menggali beberapa informasi tersirat kesan kalau ia tidak dekat dengan keluarganya? Apakah hal ini berarti kalau ia tiidak masuk kategori family man yang menjanjikan buat dijadikan pasangan? "Jangan dulu memberi label seperti itu padanya! Hal seperti itu biasanya timbul karena ia mungkin dibesarkan dalam keluarga yang kurang ekspresif dalam menunjukkan perasaan," jelas Lifina. Atau bisa jadi kualitas waktu pertemuan mereka kurang bermutu. Dan bukan tak mungkin jika Anda memberi banyak masukan maka ia akan berubah jadi sosok yang lebih baik!


disadur dari : COSMOPOLITAN MAGAZINE DECEMBER 08 EDITION

semoga bermanfaat bagi yg hendak menetapkan calon suami. ok..lets be

Bride And Groom

Komentar

bbudiman mengatakan…
Untuk saya menjadi Pelaut menjadi hal positip baik dalam masa sebelum menikah ataupun setelahnya. Meskipun saya termasuk orang yang extrovert alias terbuka. Rasanya susah juga untuk berterus terang didepan pacar. Pokoknya kalo pacaran kan umumnya indah terus. Memang masa pacaran kami nggak lama. Enam bulan kenalan. Enam bulan ditinggal berlayar langsung dapat SIM.
Biasanya pada saat berlayar.Saya menuliskan apa apa saja yang saya ingin komentari ketika/selama cuti. Kita bisa berdiskusi dan marah marahan disurat. Toh kalau pulang pasti muesra buanget.

Postingan populer dari blog ini

tembusan dari forum GPI

Tentang Pelaut yang Rindu Pulang

MAMPUKAH KITA MENCINTAI TANPA SYARAT.